Tahun Baru Islam, atau yang dikenal dengan istilah Muharram, adalah salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada tahun ini, kita memasuki tahun 1446 H, sebuah kesempatan untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaharui niat, dan meningkatkan kualitas diri.
Hijriyah, atau tahun dalam penanggalan Islam, dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah Islam, di mana umat Muslim mulai membentuk komunitas yang lebih terorganisir dan mampu menjalankan ajaran agama dengan lebih bebas.
Setelah hijrah, Umar bin Khattab, yang kelak menjadi khalifah kedua, mengusulkan untuk menetapkan tahun hijrah sebagai awal penanggalan Islam. Penggunaan kalender Hijriyah resmi dimulai pada tahun 638 M, dan tahun pertama dihitung dari tahun Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan dan bersifat lunar, dengan setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari. Bulan-bulan dalam kalender Hijriyah adalah Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.
Di tengah suasana yang damai, umat Muslim di seluruh dunia berkumpul di masjid-masjid untuk merayakan hari yang istimewa ini. Suara adzan berkumandang, mengajak setiap jiwa untuk berdoa dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Dalam pengajian-pengajian yang diadakan, para penceramah mengingatkan akan makna Tahun Baru Islam yang lebih dari sekadar pergantian angka. Ini adalah waktu untuk merenungkan perjalanan spiritual, memperkuat ikatan dengan Allah, dan berkomitmen untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Muharram adalah bulan yang penuh berkah, dan di dalamnya terdapat satu hari yang sangat istimewa, yaitu Hari Asyura. Di hari ini, banyak umat Muslim yang berpuasa sebagai bentuk rasa syukur dan untuk mengenang berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa, ketika keluarga dan tetangga saling berbagi makanan dan kebaikan.
Sebagai bagian dari perayaan, banyak komunitas juga mengadakan kegiatan sosial, seperti pembagian sembako kepada yang membutuhkan. Ini menunjukkan bahwa semangat Muharram bukan hanya tentang refleksi diri, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama. Masyarakat saling bahu-membahu, memperkuat ikatan sosial, dan berupaya menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Tahun Baru Islam 1446 H adalah panggilan untuk kita semua. Sebuah kesempatan untuk menggali potensi diri, memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama, serta berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Semoga tahun ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Dengan harapan dan doa, mari kita sambut tahun baru ini dengan semangat baru dan tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selamat Tahun Baru Islam 1446 H!