Di hari yang cerah, pada tanggal 19 Oktober 2023, Prodi Farmasi dan Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang mengundang seorang ahli dalam bidang etnomedikasi, Dosen Fakultas Farmasi UNAIR-Anggota Komisi Daerah Sentifikasi Jamu Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. apt. Wiwied Ekasari, M.Si., untuk memberikan kuliah tamu tentang integrasi etnomedikasi ke dalam sistem kesehatan.
Dalam kuliah tamunya, Profesor wiwied memberikan penjelasan mengenai apa itu etnomedikasi dan bagaimana praktik etnomedikasi dapat diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan yang sudah ada. Menurutnya, etnomedikasi adalah pengobatan yang berdasarkan pada pengetahuan tradisional dan pengalaman sejarah masyarakat lokal, termasuk penggunaan tanaman obat, akupunktur, dan metode pengobatan lainnya. Etnomotedikasi ini memiliki keunikan tersendiri dan melibatkan unsur-unsur budaya yang menjadi identitas suatu masyarakat.
Namun, tantangan melakukan integrasi etnomedikasi ke dalam sistem kesehatan tradisional yang sudah ada sangat besar. Menurut Profesor wiwied, hambatan terbesar adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman antar budaya, serta kekhawatiran akan keamanan dan efektivitas pengobatan etnomedikasi. Untuk itu, Profesor wiwied memberikan solusi yaitu dengan meningkatkan pemahaman pada masyarakat, pendidikan terhadap dokter dan perawat, meningkatkan kerjasama antara pengobatan tradisional dan modern, serta penelitian lebih lanjut tentang efektivitas pengobatan etnomedikasi.
Kuliah tamu tersebut dihadiri oleh mahasiswa dan staf pengajar Universitas Muhammadiyah Malang Mereka sangat antusias dan tertarik dengan materi yang diberikan oleh Profesor Wiwied. Dalam sesi tanya jawab, banyak pertanyaan yang diajukan terkait dengan pengobatan etnomedikasi dan bagaimana cara melakukan integrasi ke dalam sistem kesehatan yang sudah ada. Dengan adanya kuliah tamu ini, diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas tentang etnomedikasi dan keunikan praktik pengobatan tersebut. Integrasi etnomedikasi ke dalam sistem kesehatan yang sudah ada merupakan sebuah tantangan besar, namun dengan kerjasama dan upaya bersama, tantangan tersebut dapat teratasi. Sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat dari integrasi ini dan keunikan praktik etnomedikasi dapat tetap terjaga.