Malang, 5 Oktober 2023 - Dalam dunia akademik, mencapai gelar doktor adalah pencapaian yang luar biasa. apt. Raditya Weka N, M.Farm., seorang dosen di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), baru-baru ini menjalani ujian Differentiation of PhD di Queen's University Belfast (QUB), yang menjadi milestones pertama menuju gelar doktor.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana dan magisternya dalam bidang farmasi, Raditya melanjutkan studi untuk mendalami bidang Drug Delivery System pada pemyakit kanker.
Raditya menyebutkan bahwa kurangnya spesifisitas serta munculnya resistensi adalah tantangan besar dalam terapi kanker. Untuk mengatasi hal tersebut, rancangan sistem penghantaran obat yang secara efisien menargetkan sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel tubuh yang sehat dapat menjadi solusi yang menarik.
Differentiation adalah salah satu tahap paling menentukan dalam perjalanan menuju gelar PhD. Mahasiswa diuji oleh panel ahli untuk menentukan statusnya dalam melanjutkan proses pendidikan, apakah lulus lebih awal dengan gelar M.Phil. atau melanjutkan jenjang studi PhD.
Panel ahli dari memberikan pertanyaan dan komentar yang konstruktif, mencerminkan kualitas dan relevansi penelitiannya. Setelah sesi intensif ini, Raditya keluar dengan senyuman dan rasa lega.
Dr Emma McErlean salah satu anggota anggota panel mengatakan, “Penelitian dalam bidang kanker prostat tidak mudah dan terkadang tricky, namun kita dapat mengatasinya dengan resiliensi”
Selepas menjalani studi PhD kelak, Raditya yang menempuh pendidikan dengan Beasiswa Pendidikan Indonesia (Kemendikbud), berencana untuk kembali ke Malang dan terus berkontribusi pada perkembangan ilmu farmasi dan pendidikan di UMM.
Dekan FIKES UMM, Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom., menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Raditya, “Kami sangat bangga memiliki dosen yang berdedikasi seperti Raditya. Ia adalah inspirasi bagi mahasiswa dan staf kami. Kami berharap bahwa hasil penelitiannya akan memberikan manfaat besar bagi dunia farmasi.”
Selamat kepada Raditya. Semoga penelitiannya membawa dampak positif dalam pengobatan penyakit dan pendidikan tinggi di Indonesia.